8 Cara Ilmuwan Menggunakan Smartphone Untuk Menyelamatkan Dunia
Saat ini, hampir semua orang membawa Smartphone dalam kantong mereka. Smartphone memungkinkan kita untuk selalu terhubung dengan seluruh informasi terbesar dari seluruh jagat raya. Tapi pada kenyataannya, bahwa setiap orang memiliki Mini super-komputer masing-masing yang tidak terkecuali ilmuwan. Ilmuwan inilah yang telah datang dengan sejumlah cara baru menggunakan smartphone untuk mengubah dunia.
1. Smartphone sebagai Pemantau Polusi
Para ilmuwan dari University of Californiatelah mengembangkan sebuah aplikasi add-on dalam smartphone untuk memantau polusi udara. Sistem ini menggunakan sebuah aplikasi bernama CitiSense untuk mengumpulkan data dari sensor dan memungkinkan gambar kualitas udara yang akan dibangun. Hal ini kemudian dapat dilihat tidak hanya oleh mereka yang memiliki sensor, tapi oleh pengguna lain juga.
Penderita asma misalnya , mereka bisa mencari tahu apakah mereka harus menghindari daerah tertentu pada hari itu. Hal ini juga memungkinkan para ilmuwan untuk memantau polusi secara lebih rinci.
2. Smartphone sebagai Mikroskop Portabel
Sebuah mikroskop portabel yang bisa memperjelas bentuk virus telah dibuat oleh para ilmuwan di UCLA . Mikroskop ini sangat cocok di simpan dibagian belakang smartphone dan dirancang untuk digunakan di laboratorium tradisional / tempat-tempat yang tidak menyediakan peralatan sejenis. Salah satu penggunaan yang mungkin adalah untuk mengukur viral load dalam sampel pasien sehingga dokter di daerah terpencil dapat memantau efektivitas pengobatan
3. Smartphone sebagai Pendeteksi Gempa
Smartphone saat ini mengandung sebuah perangkat yang dikenal sebagai Accelerometer MEMS. Seismolog dari Institut Nasional Italia Geofisika dan Vulkanologi telah menggunakan chip MEMS dari iPhone 4 dan 5 ini untuk mengukur kekuatan gempa dalam skala. Idenya adalah bahwa mengubah smartphone menjadi jaringan seismometer akan memungkinkan tim tanggap darurat untuk dengan cepat menentukan pusat gempa dan menyelamatkan orang sekitar ke tempat yang tepat lebih cepat.
4. Smartphone sebagai Lampiran Medis
Banyaknya daya komputerisasi yang disediakan oleh smartphone sedang dimasukkan untuk digunakan membantu para dokter di daerah di mana mereka tidak memiliki akses ke laboratorium ataupun rumah sakit. Salah satu masalah terbesar di negara-negara berkembang adalah masalah penglihatan (Mata). Kondisi mata yang bias / buram sangat mempengaruhi jutaan orang dalam melaksanakan kegiatannya.
Tapi tetap saja, penglihatan hanyalah salah satu dari sejumlah hal yang dapat diperiksa dengan lampiran smartphone. Semua bisa diuji dengan smartphoneyang menggunakan add-ons, termasuk infeksi telinga, fungsi ginjal dan adanya alergen dalam makanan. Smartphone juga telah membentuk sistem ultrasound-imaging portabelyang terjangkau, yang akan membantu dokter dan bidan di negara berkembang memberikan perawatan yang sebelumnya belum tersedia.
5. Smartphone sebagai Pemrekdiksi Cuaca
Menggunakan satelit untuk melacak cuaca sering kali mendapat kesulitan dalam pelaksanaannya. Kesulitan itu sering kali datang karena sulit untuk membedakan antara lanskap bersalju dan awan. Untuk mengatasi hal ini, iOS telah merilis sebuah aplikasi yang dikenal sebagai SatCam. Aplikasi ini menerima peringatan ketika satelit cuaca tersebut melintas di atas kepala. Dan akhirnya aplikasi ini dikembangkan oleh para peneliti dari University of Wisconsin, aplikasi ini digunakan untuk mengirim ribuan gambar untuk membantu dalam prediksi cuaca. Tapi sayangnya, resolusi dari aplikasi ini tidak cukup baik untuk bisa melihat diri kita sendiri.
6. Smartphone sebagai Pengumpul data kerja lapangan
Departemen Epidemiologi Penyakit Infeksi di Imperial College, London telah mengembangkan sebuah aplikasi yang dikenal sebagai EpiCollectyang dirancang untuk memungkinkan para ilmuwan yang bekerja di lapangan untuk dapat mengumpulkan data dengan mudah. Sebagai contoh, Vets di Afrika Timur telah menggunakan aplikasi ini untuk mengumpulkan data pada 86.000 hewan pada kurun waktu sebulan yang hanya menggunakan 23 perangkat Android yang disumbangkan oleh Google.
7. Smartphone sebagai Satelit
Surrey Space Center di Inggris mengadakan proyek peluncuran Google Nexus One di sekitar orbit bumi pada bulan Februari bernama untai 1. Tujuannya adalah untuk pengujian satelit berbentuk Smartphone ini dan menunjukkan kemampuan teknologi kepada konsumen, bahwa smartphone ini mampu digunakan di ruang angkasa. Proyek ini juga bertujuan untuk menangkap keterlibatan publik, termasuk menjalankan aplikasi yang disebut Scream In Space yang rencananya akan memutar video di orbit dan disampaikan melalui internet.
8. Smartphone sebagai alat pembelajaran Suasana Hati
Psikolog dan ilmuwan komputer di Cambridge University telah bekerja sama untuk menciptakan sebuah aplikasi yang dirancang untuk memungkinkan penelitian mempelajari bagaimana suasana hati kita bekerja dan akhirnya membantu orang hidup lebih bahagia.
Lalu muncullah Aplikasi yang dikenal sebagai EmotionSense. Aplikasi ini secara teratur menanyakan orang tentang suasana hati mereka, juga mengumpulkan data tentang lokasi mereka, bagaimana mereka bergaul, dengan siapa mereka SMS-an, dan berapa banyak waktu yang mereka gunakan untuk memainkan Smartphone itu sendiri. Dengan menggabungkan data ini, peneliti sangat memungkinkan untuk memahami hubungan antara perilaku seseorang dan keadaan pikiran mereka.
EmoticonEmoticon